“Mo Ramadhan nih…”
“Kita kudu siap-siap dunk…!!!”
Yuk kita tengok, persiapan apa aja sich yg musti kita lakukan .
Persiapan Menyambut Ramadhan
Tak terasa Ramadhan telah datang lagi, jutaan umat muslim di seluruh dunia menyambutnya dengan suka cita. Bagaimana tidak, pada bulan itu Allah swt begitu bermurah hati mengampuni dosa-dosa yang kita perbuat dan juga melipatgandakan pahala dari ibadah yang kita lakukan. Sudah sepatutnya kita menyambut bulan yang agung ini dengan penuh persiapan agar kita mendapatkan berkahnya. Persiapan yang dilakukan biasanya sudah sejak jauh-jauh hari pada bulan Rajab dan Sya’ban.
Kita sudah membayangkan bagaimana indahnya suasana Ramadhan tersebut. Suasana itu tergambar dalam hati dan terukir dalam benak pikiran. Kehadirannya begitu dirindukan dan dinantikan. Ibarat calon pengantin yang merindukan hari pernikahan tiba. Persiapan dari mulai Bulan Rajab dan Sya’ban ini dimaksudkan sebagai masa pemanasan (warning up) sehingga ketika memasuki Ramadhan kita sudah bisa langsung lari kencang. Berikut ini langkah-langkah yang perlu kita persiapkan :
♥ I’dad Ruhi Imani (persiapan ruh keimanan)
Para shalafus shaleh biasanya melakukan persiapan ini dari jauh hari sebelum datangnya ramadhan. Persiapan ruhaninya dengan cara meningkatkan kualitas dan kuantitas shalat baik wajib maupun shalat sunnah. Selain itu memperbanyak membaca dan mengkaji Al Qur’an serta bershadaqah.
♥ I’dad Jasadi (persiapan fisik)
Pada bulan Rajab dan Sya’ban ini, kita hendaknya membiasakan diri melatih fisik dan mental dengan melakukan puasa sunnah, banyak berinteraksi dengan Al Qur’an dan membiasakan bangun malam untuk qiyamul lail.
♥ I’dad Maliyah (persiapan harta)
Jangan salah duga lho, persiapan harta ini bukan untuk membeli kebutuhan logistic buka puasa atau kue-kue lebaran sebagaimana yang menjadi tradisi kita selama ini. Tapi untuk melipatgandakan shadaqah karena Ramadhan merupakan bulan kepedulian social. Pahala bershadaqah pada bulan ini berlipat ganda dibanding bulan biasa.
♥ I’dad Fikri wa Ilmi (persiapan pikiran dan ilmu)
Untuk persiapan pikiran dan ilmu ini bisa kita lakukan dengan membaca berbagai literature tentang Ramadhan yang bisa membimbing kita beribadah puasa dengan benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.
Selama ini, kita selalu melakukan penyambutan yang begitu meriah pada hari raya Idul Fitri dan sepertinya itu sudah menjadi tradisi. Jarang kita mentradisikan penyambutan ramadhan seperti yang menjadi kebiasaan Nabi Muhammad yaitu memperbanyak silaturahim, saling meminta maaf dan ber-tahniah yaitu saling mengucapkan “selamat”.
Mestinya umat Islam lebih serius mengirim kartu Ramadhan daripada kartu lebaran. Diperlukan kepeloporan dari kita semua untuk memulai tradisi sesuai dengan tuntunan rasul. Diperlukan adanya energi khusus untuk mengalihkan pusat perhatian umat yang hanya tertuju pada hari raya Idul Fitri kepada bulan Ramadhan. Sebab saat kita memasuki bulan ramadhan, kita pasti ingin dalam keadaan hati yang suci dan bersih. Sesuai dengan hadist Rasul : “…Kecewa dan merugi orang yang berkesempatan hidup pada bulan Ramadhan tetapi tidak terampuni dosa-dosanya…”.
0 komentar:
Posting Komentar