Ya Allah, betapa kami tak bisa berbuat lebih banyak di Ramadhan ini. Betapa kami hanya mampu untuk mereguk nikmat, mereguk senang, tanpa bisa sedikit pun berikan yang terbaik untukMu. Di bulan ini kami lebih banyak meminta ketimbang mengerjakan seruanMu. Ramadhan bagi sebagian dari kami, tak ubahnya sebuah pesta. Ramadhan bagi segolongan dari kami, sekadar ekstravaganza ibadah. Nyaris hanya secuil yang bisa kami maknai kemuliaannya. Ya Allah, kami ingin mengadu kepadaMu. Meski kami malu karena selalu memalingkan wajah dari perintahMu.
Tuhanku,
Aku hanyalah sebutir pasir di gurun-MU yang luas
Aku hanyalah setetes embun di lautanMU yang meluap hingga ke seluruh samudra
Aku hanya sepotong rumput di padangMU yang memenuhi bumi
Aku hanya sebutir kerikil di gunung MU yang menjulang menyapa langit
Aku hanya seonggok bintang kecil yang reduo di samudra langit Mu yang tanpa batas
Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakanmengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimanamenghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang.
Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru. Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3panci dengan air dan menaruhnya i atas api. Setelah air di panci-panci tersebutmendidih. Ia menaruh worteldi dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk dipanci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anakmembungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yangsedang dikerjakan sang ayah.
Kita telah ketahui bersama bahwa waktu pagi adalah waktu yang penuh berkah dan di antara waktu yang kita diperintahkan untuk memanfaatkannya. Akan tetapi, pada kenyataannya kita banyak melihat orang-orang melalaikan waktu yang mulia ini. Waktu yang seharusnya dipergunakan untuk bekerja, melakukan ketaatan dan beribadah, ternyata dipergunakaan untuk tidur dan bermalas-malasan.
Saudaraku, ingatlah bahwa orang-orang sholih terdahulu sangat membenci tidur pagi. Kita dapat melihat ini dari penuturan Ibnul Qayyim ketika menjelaskan masalah banyak tidur yaitu
Mari kita berhenti sejenak di sini! Kita sudah relatif jauh berjalan bersama dalam kereta dakwah. Banyak sudah yang kita lihat dan yang kita raih. Tapi, banyak juga yang masih kita keluhkan; rintangan yang menghambat laju kereta, goncangan yang melelahkan fisik dan jiwa, suara-suara gaduh yang memekakkan telinga dari mereka yang mengobrol tanpa ilmu di gerbong kereta ini, dan tikungan-tikungan tajam yang menegangkan. Sementara, banyak pemandangan indah yang terlewatkan dan tak sempat kita potret,
Tahun ini Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke 65 tahun .
Macam-macam yang dilakukan warga, mulai dari tirakatan, lomba, dan pentas . Tapi pernahkah terbersit, siapa yang memperjuangkan kemerdekaan ini? Siapa yang memberikan nama Jayakarta (atau sekarang disebut Jakarta)?
1.Segera bangun saat mata sudah terbuka, jangan turuti keinginan untuk berdiam di tempat tidur.
2.Berwudlu adalah cara efektif dan praktis untuk mengurangi rasa kantuk. Selain itu, mandi insyaAllah makin membantu mengusir kantuk yang menerpa.
3.Jika kantuk menerpa saat ibadah, ambil rehat dengan duduk atau berdiri, tapi jangan dengan bersandar. Hirup nafas dalam-dalam sebanyak 10-15 kali untuk memperkaya pasokan oksigen ke otak, fokuskan mata dengan membaca alqur’an atau buku.
4.Buat lingkungan menjadi terang, jika semula gelap, nyalakan lampu, jika semula redup, hadapkan diri pada lampu yang lebih terang.
5.Cobalah cium wewangian serta dengarkan suara untuk membuat lingkungan tidak hening, seperti kaset, radio, dsb. Intinya buat panca indra tidak “menganggur”.
6.Jangan percayakan diri pada kopi atau minuman sejenisnya. Selain tidak melatih diri, juga bisa menimbulkan ketergantungan.
1.Berniatlah puasa. Niat puasa itu memprogram hormon-hormon dan sel-sel tubuh kita untuk membantu proses puasa dan detoksifikasi (pembuangan racun dari tubuh), meski kita lalai makan sahur atau hanya sempat sahur dengan air putih.
2.Sahurlah dengan makanan berindeks glisemik rendah dan makanan lainnya yang kaya vitamin-mineral untuk menjaga vitalitas tubuh. Makanan yang mengandung indeks glisemik rendah mampu bertahan lebih lama dalam saluran pencernaan sehingga perasaan subjektif lapar makin berkurang. Selain itu, makanan yang indeks glisemiknya rendah melepas gula ke dalam peredaran darah secara bertahap. Lain halnya dengan makanan berindeks glisemik tinggi, begitu masuk ke dalam saluran pencernaan langsung diserap namun kurang member pasokan energy untuk bertahan sehari. Contoh makanan berindeks glisemik rendah adalah singkong, ketela, kentang, nasi, nasi jagung, umbi-umbian, beras merah, bulgur, dan oats. Sedangkan makanan dengan indeks glisemik tinggi adalah roti, bubur, mie instan.
3.Bersahurlah lebih akhir, saat mendekati imsak/fajar. Sehingga cadangan energy dari sahur cukup sampai berbuka.
4.Perbanyak minum air putih saat sahur maupun buka.
5.Agar kian menyehatkan diri serta lebih maksimal memperoleh manfaat puasa, jangan lupa menu sehat Rasul saw. Saat sahur maupun buka puasa, seperti kurma, madu, susu.
6.Jangan langsung berbuka dengan makanan besar (nasi), karena memerlukan waktu pencernaan yang lama dan membebani pencernaan. Jika mendahulukan makanan seperti ini justru sel-sel kian lapar meski diri merasa kenyang. Secara tidak langsung menyiksa tubuh bukan?! Berbukalah dengan makanan yang ringan dan manis, seperti kurma (ini yang terbaik), buah, maupun kue. Setelah shalat baru menyantap makanan berat. insyaAllah manfaatnya lebih maksimal.
7.Hindari pula berbuka dengan minum es apalagi sofdrink. Minuman yang satu ini dapat menahan lapar (member sugesti kenyang) sehingga asupan nutrisi kurang maksimal ketika tiba waktu makan.
"Ucapkanlah kata-kata yg baik dan tampilkanlah wajah yg cerah, niscaya Anda lebih dicintai orang daripada mereka yang memberikan banyak hadiah."(Urwah bin Zubair