"Terlalu susah mendidik hati, saat di puji hati menjadi sombong"
Awalnya hanya debu kecil yang tak terlihat, bangga dengan kemampuan diri, merasa diri lebih berbanding dengan orang lain. Bahkan terkadang perasaan itu hadir tanpa mampu untuk di rasakan, hadir tanpa di sadari.
Halus, jauh lebih halus daripada sulaman sutera china. Aromanya tidak busuk, tak mampu merasakannya, hanya ada aroma wangi.
Wanginya akhlak diri membuat diri terlena, seperti memakai baju yang bagus & sangat bagus.
Terasa keindahan ada pada diri, jika di katakan: "Anda sungguh baik, kata-kata anda penuh hikmah". Mulut menjawab:
"Alhamdulillah ... segalanya hanya milik Allah". Namun hati mulai terlena, terbuai oleh pujian, banggapun menyelinap dalam diri.
Hati mulai merasa bangga & yakin bahwa diri ini memang benar.
Terasa diri begitu mulia & bersih sehingga merasa diri tidak layak untuk membersihkan tempat yang kotor.
Jika ada orang yang berbuat dosa dan maksiat, mulut berkata:
Awalnya hanya debu kecil yang tak terlihat, bangga dengan kemampuan diri, merasa diri lebih berbanding dengan orang lain. Bahkan terkadang perasaan itu hadir tanpa mampu untuk di rasakan, hadir tanpa di sadari.
Halus, jauh lebih halus daripada sulaman sutera china. Aromanya tidak busuk, tak mampu merasakannya, hanya ada aroma wangi.
Wanginya akhlak diri membuat diri terlena, seperti memakai baju yang bagus & sangat bagus.
Terasa keindahan ada pada diri, jika di katakan: "Anda sungguh baik, kata-kata anda penuh hikmah". Mulut menjawab:
"Alhamdulillah ... segalanya hanya milik Allah". Namun hati mulai terlena, terbuai oleh pujian, banggapun menyelinap dalam diri.
Hati mulai merasa bangga & yakin bahwa diri ini memang benar.
Terasa diri begitu mulia & bersih sehingga merasa diri tidak layak untuk membersihkan tempat yang kotor.
Jika ada orang yang berbuat dosa dan maksiat, mulut berkata:
"Aku membencinya karena Allah". Walau sesungguhnya hati memang tidak menyukai orang tersebut.
Jika bertatap muka, senyumpun tidak di keluarkan dengan alasan:
"Aku membencinya karena Allah". Mulai lupa akan diri sebab akhlak telah di rasakan cukup mulia.
Merasakan seakan wajah bersinar, dan pintu surga telah di buka. Seakan merasa diri telah cukup bekal & akan masuk surga.
Diri telah mulia dengan ilmu yang ada di dada & amal yang telah di amalkan, diri pun telah indah dengan di hiasi akhlak yang mulia serta pakaian yang cukup untuk di katakan: "Sholeh/Sholeha".
Mata seakan merasa sakit jika melihat orang yang berpenampilan yang biasa-biasa saja, diripun seakan menunjuk-nunjuk siapa diri. Seakan berkata:
"Taukah anda...??? seperti inilah seorang muslim/muslimah".
(Dengan bangga & seakan membusungkan dada)
Lupa akan diri & takdir Illahi yang belum lagi di ketahui .
Boleh jadi... yang taat sholat & sujud kepada Allah pada hari ini, akan menjadi orang yang lari dari Allah SWT. Dan orang yang ingkar hepada Allah pada hari ini, boleh jadi suatu saat nanti menjadi orang yang sangat Taat kepada Allah SWT.
0 komentar:
Posting Komentar