Ada masanya kita bisa
mencintai karena Allah. Benar-benar karena Allah..
Bertemu dalam ketaatan
padaNya, menjalani tiap lembar kisah demi mencari kasihNya,
dan kadang, berpisah pun
karena mengharap cintaNya.
Yaa, begitulah jika semua
didasarkan karena Allah Ta’ala, saling merindu karenaNya tercermin dengan adanya
nama-nama mereka yang kita sebut satu persatu berikut kesulitan dan problema
hidup mereka, kita sempatkan mereka masuk dalam selarik doa-doa malam kita.
Karena hakekatnya, tidak
penting mereka yang kita kasihi tahu perasaan dan usaha kita atau tidak, karena
kita mencintai mereka tanpa cela, murni karena inginkan saling mengasihi dalam
dekapan MahabbahNya.
Saling mengingatkan
karenaNya, saling mendukung dalam kebaikan bersama, menjauhkan diri dari
buruknya prasangka, walau tak jarang kita malah jadi merasa sakit,
dan kadang hati kita harus ikut menelan rasa besalah, karena kita sadar telah menyakiti mereka yang kita kasihi karenaNya.
dan kadang hati kita harus ikut menelan rasa besalah, karena kita sadar telah menyakiti mereka yang kita kasihi karenaNya.
Tapiiii,, itulah konsekuensi yang harus diambil, karena Cinta hakekatnya adalah Pengorbanan.
Karena kita telah berazzam (bertekad) mencintai sesuatu; entah itu
pribadi, organisasi, atau apapun.
Selama dalam lingkup untuk
mencari ridhoNya, maka sesakit bagaimanapun, kita musti bertahan.
Walau kadang, mereka yang
tidak faham dengan maksud baik kita
malah berbalik, menyangka yang bukan-bukan pada kita.
Dan sekali lagi “Begitulah
Konsekuensi”nya, Allah sedang menguji kita, karena ingin melihat kesungguhan
serta kekuatan rasa sayang kita, apakah tetap istiqomah ingin mencari ridhoNya.
Yang kita perlu lakukan adalah sabar, dengan cara "meluruskan niat dan menyempurnakan ikhtiar" tak lupa diiringi doa, untuk kebaikan kita dan kebaikan mereka yang kita cintai karenaNya.
0 komentar:
Posting Komentar