Assalamu'alaykum ^_^
hai FLO (Frisca Lovers).., gimana kabarnya..??
Lama tak interaksi,,.
untuk kajian kali ini, Frisca Beda mo bagi-bagi pengalaman dan sedikit ilmu ni..,
Selamat Menyimak..
****
Pagi itu, Frisca sedang bersiap untuk sahur, niatnya sih buat puasa Nisyfu Sya'ban (pertengahan bulan Sya'ban). Setelah Sahur Frisca menyempatkan tidur sejenak, nah.. dalam tidur, Frisca bermimpi makan-makan, padahal saat itu Frisca masih ingat kalau sedang Puasa, setelah bangun (karena mendengar adzan) Frisca pergi sholat subuh, dan setelah itu molor lagi dahhh.. (maklum kecapekan karena kemarin habis UAS).
Dalam tidur itu Frisca mimpi makan lagi,, kali ini makannya lebih enak dari mimpi sebelumnya.
Setelah terbangun, Frisca mulai mikir-mikir (sambil garuk-garuk kepala ofcourse .. ^^ )
kenapa bisa mimpi makan ya..?? padahal kan niat dari awal sudah mantab buat puasa nisyfu sya'ban..
Klik.. tiba-tiba Frisca inget dengan isi kajian Tasqif (semacam kajian untuk mempelajari ibadah sesuai syariat gituu..),, Frisca inget sama kata Ustadz yang menyampaikan hadist Rosulullah SAW. yang kira-kira berbunyi begini :
“Jika tersisa separuh bulan Sya’ban, maka tahanlah diri dari berpuasa hingga datang bulan Ramadhan.” (HR. Ahmad)
pendapat dari Imam Asy Syafi’i dan ulama Syafi’iyah, juga hal ini mencocoki pendapat sebagian ulama belakangan dari Hambali. Mereka mengatakan bahwa larangan berpuasa setelah separuh bulan Sya’ban adalah bagi orang yang tidak memiliki kebiasaan berpuasa ketika itu. Jadi bagi yang memiliki kebiasaan berpuasa (seperti puasa senin-kamis), boleh berpuasa ketika itu, menurut pendapat ini. (Lihat Lathoif Al Ma’arif, 244-245)
jadi dari sana Frisca seolah mendapat hikmah , bahwa Frisca harus membatalkan puasa Nisyfu Sya'ban (karena di bulan-bulan lain Frisca tidak berpuasa Ayyamul Bitd "puasa 3 hari di tengah bulan saat purnama terlihat").
****
jadi FLo, sekarang sudah sedikit ada gambaran kan..?? semoga pengalaman Frisca membawa hikmah bagi yang mau mengambilnya. sedikit menukil hadist dari imam Muslim :“Janganlah mendahulukan Ramadhan dengan sehari atau dua hari berpuasa kecuali jika seseorang memiliki kebiasaan berpuasa, maka berpuasalah.” (HR. Muslim no. 1082)
intinya tak ada pengkhususan puasa di bulan sya'ban,, Kalau FLo mau "belajar puasa" dengan puasa 3-6 hari sebelum Ramadhan, itu sudah jelas dilarang Nabi (dan ini banyak terjadi pada orang tua kita), lain halnya jika FLo sudah biasa puasa senin kamis, atau puasa ayamul bidh, maka silahkan dilanjutkan (berpuasa di bulan sya'ban seperti di bulan lainnya). dan bisa juga ditambahi lhoo..!!
kalau di bulan lain FLo biasa senin-kamis, maka di bulan sya'ban bisa ditambah jadi puasa nabi Daud (sehari puasa, sehari berbuka), sesuai hadist :
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam berpuasa sampai kami katakan beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak pernah berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari No. 1833, Muslim No. 1956).
dengan catatan, peningkatan amalan, bukan untuk pengkhususan.
insya Allah itu yang bisa Frisca share ke FLo semua untuk saat ini, semoga bisa diambil manfaatnya.. dan jangan bosan-bosan mampir ya..?? ^_^
dengan catatan, peningkatan amalan, bukan untuk pengkhususan.
insya Allah itu yang bisa Frisca share ke FLo semua untuk saat ini, semoga bisa diambil manfaatnya.. dan jangan bosan-bosan mampir ya..?? ^_^
Salam Ukhuwah
~Frisca Beda~
0 komentar:
Posting Komentar