Jika saja


Jika saja Mata ini buta…..
Maka ia tak perlu menundukan pandang lagi terhadap yang haram
Jika saja Mata ini buta…..
Tak perlu lagi curi-curi pandang…..
 Melihat yang semestinya tak di pandang….
Jika saja Mata ini buta ….
Tak perlu jiwa menangis, berontak atau malah menikmati
Insan-insan yang dikarunia wajah rupawan
Jika saja Mata ini buta…..
Tentu tak perlu jiwa ini meratap sengsara karena penglihatannya
Tapi semua bukan semata salah sang Mata
Mata, jika hati ini tunduk pada-Nya saja
Takkan ada ketidakpastian angan yang terbang
Jika hati ini menyerah pada kekuatan-Nya
Tak ada lagi bayang-bayang kefanaan
Jika hati ini tegar, takkan ada lagi uring-uringan
Jika hati ini hanya memberikan cinta pada Pemiliknya
Mata …..,
Takkan pernah ada lagi gundah
 karena kecintaan pada insan
Wahai Jiwa….
Selamatkan dirimu dari bara!!!

Doa Sekedar Basa Basi


“Doakan Saya ya…”, begitulah permohonan orang kepada teman atau saudaranya yang terkadang bahkan lebih sering hanya bernilai basa-basi.
”Doa Saya selalu menyertai …" atau " Iya deh didoain....." itulah kemudian jawaban basa-basi kita pula.

Pernahkah kita benar-benar mendoakan saudara atau teman kita?
Padahal doa yang diijabah adalah sebaik-baik hadiah

mari kita tafakuri pula untaian doa kita selepas sholat.

tentang apa kita berdoa? aku, aku, aku, keluargaku, hartaku, pekerjaanku, -ku, -ku
untuk siapa kita berdoa? agar aku, untuk aku ,supaya aku, -ku, -ku

apakah kita berdoa layaknya seseorang setor muka atau benar-benar meminta?

apakah kita telah berdoa sebagai HAMBA, atau sekedar lapor tentang aneka kebutuhan kita?

apakah kita faham tentang isi doa kita dan sungguh-sungguh mengharapkannya,
atau untaian doa kita hanya file MP3 yang diputar berulang kali dari mulut kita tanpa hati kita merasakannya?

Pernahkah kita benar-benar berdoa sebagai seorang Hamba yang menginginkan
ridho dan rahmat dari Allah ?

Atau kemudian kita berpaling saat doa kita tak kunjung terkabul.