Like A Candle



Sebatang lilin terkadang mungkin tak berharga bagi kita. Harganya yang murah membuat kita meremehkannya ketika kita tak membutuhkan. Saking tak berharganya, kita suka meletakkan di sembarang tempat. Namun, ketika listrik padam, kita kalang kabut mencari sebatang lilin yang tadi kita pandang sebelah mata.

Mungkin lilin memang tak berharga. Namun sebenarnya, sebatang lilin dapat memberikan kita sebuah pelajaran yang sangat berharga. Terutama bagi para mujahid-mujahid Islam. Apa hubungannya? Mujahid dengan sebatang lilin yang kadang tak ada artinya?

Sesungguhnya, jika kita mau memperhatikan lingkungan sekitar, maka akan banyak sekali pelajaran berharga yang akan kita dapatkan. Dan dari sebatang lilin pun tersimpan pelajaran berharga itu jika kita mau berpikir.


Apa yang terjadi pada sebatang lilin yang kita nyalakan api pada sumbunya?. Badan lilin itu akan meleleh karena panasnya api. Di situlah letak pelajaran yang berharga itu.

SIKAP




Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar
Akan pengaruh sikap dalam kehidupan
Sikap lebih penting daripada ilmu,
daripada uang, daripada kesempatan,
daripada kegagalan, daripada keberhasilan,
daripada apapun yang mungkin dikatakan
atau dilakukan seseorang.
Sikap lebih penting
daripada penampilan, karunia, atau keahlian.

Sosialisasi dan Pengecekan Gratis Thalasemia


 Sekilas tentang Thalasemia

Untuk orang awam, istilah Thalasemia (penyakit kelainan darah) mungkin masih cukup jarang terdengar. Di Indonesia sendiri terdapat banyak penderita penyakit kelainan darah yang bersifat diturunkan secara genetik dan banyak terdistribusi. Data yang ada menyebutkan ada sekitar ratusan ribu orang pembawa sifat thalassemia yang beresiko diturunkan pada anak mereka, serta data lain yang menemukan bahwa 6 – 10% penduduk kita merupakan pembawa gennya. Sulitnya pilihan pengobatan dimana pasien biasanya membutuhkan transfuse darah terus-menerus untuk memperpanjang hidup, dan tidak sempurnanya kesembuhan yang dicapai membuat kita mungkin perlu sedikit memberi perhatian lebih pada penyakit ini.

Gejala : anemia, pusing, muka pucat, badan sering lemas, sukar tidur, nafsu makan hilang, infeksi berulang, sakit kuning, luka terbuka di kulit (ulkus, borok), batu empedu, pembesaran limpa, tulang menjadi lemah dan mudah patah.

Tips Memompa Kemauan

Keutamaan Bulan Muharram

Thalasemia Penyakit Yang Menyerang Anak Anda?
Pada asalnya hari dan bulan memiliki kedudukan yang sama di sisi Allah Subhaanahu wa Ta’ala, kecuali yang diistimewakan dari hari dan bulan selainnya berdarkan dalil baik dari al-Qur’an dan as-Sunnah.

Dan termasuk bulan yang mulia di antara bulan-bulan yang ada adalah bulan Muharram. Hal ini berdasarkan firman Allah Subhaanahu wa Ta’ala, artinya:

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu, dan perangilah musyrikin semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.” (QS. at-Taubah: 36)

Ada Apa dengan Tahun Baru Masehi, Tahun Baru Hijriyah, dan Imlek

Thalasemia Penyakit Yang Menyerang Anak Anda?

Ada rutinitas ritual 365 hari (kadang-kadang 366) sekali pada saat jarum jam mendekati pukul 24.00 di sebagian besar belahan bumi ini. Orang banyak menyebutkannya sebagai tahun baru dan menobatkan tanggal 1 Januari sebagai permulaannya.

Apa artinya tahun baru? Secara mudah, tahun baru adalah habisnya 1 periode tahun yang lalu dan datangnya periode tahun setelahnya. Jadi, hari ini bisa tahun baru, besok juga bisa tahun baru, bahkan sebulan yang lalu bisa juga tahun baru.

Hal ini disebabkan karena I periode tahun bagi suatu komunitas -entah yang berdasarkan etnis atau kepercayaan tertentu- bisa berbeda dengan komunitas yang lain, baik dalam hal durasi I tahun ataupun kapan mulainya. Dan perbedaan ini sah-sah saja.

Hanya saja, yang beruntung di dunia internasional atau di planet bumi ini adalah Julius Cesar. Kalender buatannyalah yang kita tahu sejak kita sekolah di Taman Kanak-Kanak.

Bercanda Ada Batasnya



Berbeda dengan sabar yang tidak ada batasnya, maka bercanda ada batasnya. Tidak bisa dipungkiri, di saat-saat tertentu kita memang membutuhkan suasana rileks dan santai untuk mengendorkan urat syaraf, menghilangkan rasa pegal dan capek sehabis bekerja. Diharapkan setelah itu badan kembali segar, mental stabil, semangat bekerja tumbuh kembali, sehingga produktifitas semakin meningkat. Hal ini tidak dilarang selama tidak berlebihan.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun Bercanda

Beliau sering mengajak istri dan para sahabatnya bercanda dan bersenda gurau untuk mengambil hati serta membuat mereka gembira. Namun canda beliau tidak berlebihan, tetap ada batasnya. Bila tertawa, beliau tidak melampaui batas tetapi hanya tersenyum. Begitu pula dalam bercanda, beliau tidak berkata kecuali yang benar. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam beberapa hadits yang menceritakan seputar bercandanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seperti hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Aku belum pernah melihat Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan amandelnya, namun beliau hanya tersenyum.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Membahas Ucapan Jazakallahu khairan



Sering kita mengucapkan kalimat (جَزَاكَ اللهُ خَيْرًا) (semoga Allah membalas anda dengan kebaikan) atau kalau kepada perempuan jazaka menjadi jazaki dan kalau orangnya banyak jazakumullahu khairan. Ternyata ini adalah sunnah Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam sebagaimana terungkap dalam hadits riwayat At-Tirmidzi dengan sanad sebagai berikut:

Al Husain bin Hasan Al Marwazi di Mekah dan Ibrahim bin Sa’id Al Jauhari menceritakan kepada kami, keduanya berkata, Al-Ahwash bin Jawwab menceritakan kepada kami, dari Su’air bin Al-Khims, dari Sulaiman At-Taimi, dari Abu Utsman An-Nahdi, dari Usamah bin Zaid yang berkata, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ فَقَالَ لِفَاعِلِهِ جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا فَقَدْ أَبْلَغَ فِي الثَّنَاءِ

Hukum Menghadiri Undangan Walimah





Hukum menghadiri undangan walimah adalah wajib. Ini adalah sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

“Apabila seseorang di antara kamu diundang ke majlis walimah, hendaklah dia menghadirinya.” (Hadis Riwayat al-Bukhari, no. 5173)

Pendapat yang menjelaskan wajibnya menghadiri undangan walimah juga turut dijelaskan oleh Ibnu ‘Abdil Barr, imam asy-Syafi’i, Imam Ahmad, Ibnu Hazm, Imam an-Nawawi, dan pendapat inilah yang telah menjadi kesepakatan para ulama.

Daripada Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallalalhu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

“Dan barangsiapa yang meninggalkan undangan, maka dia telah melakukan maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya.” (Hadis Riwayat al-Bukhari, no. 5177)

Walau pun begitu, undangan ke majlis walimah boleh ditinggalkan sekiranya memiliki uzur. Ini adalah sebagaimana penjelasan berikut:

Lilin harapan


Lilin harapan
Ada 4 lilin yang menyala, sedikit demi sedikit meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Yang pertama berkata : “Aku adalah DAMAI, namun manusia tak mampu menjagaku, maka lebih baik aku memadamkan diriku saja!” Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.
Yang kedua berkata : “Aku adalah IMAN, sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau mengenalku. Untuk itulah tak ada gunanya lagi aku tetap menyala.” Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran lilin yang ketiga bicara : “Aku adalah CINTA, tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.

iedul adha



Selamat hari Raya Idul Adha 1431H. Semoga kita_dapat meneladani kualitas pengorbanan Nabi Muhammad SAW dan Nabi Ibrahim AS dan semoga ALLAH memberi kita kekuatan dalam meneladani dua teladan_agung ini. Amin."

Engkaulah Pahlawan Pahlawan Merapi


Seorang pedagang kecil ambil tabungan haji, sediakan kebutuhan pengungsi. Kupeluk berkaca-kaca, “Kau mabrur sebelum berhaji!”
Sebuah rumah sederhana berkamar 3 tampung 100 pengungsi Merapi. Kusalami haru, “Istana surgamu pasti megah sekali!”
Sebuah rencana walimah, anggaran & berasnya dialihkan ke barak Merapi. Kusembahkan jemari di dada, “Kalian pengantin surga!”
Seorang penjual gudheg, sedekahkan dagangan sepekan untuk Merapi. Kuselamati, “Butir nasi & serpih nangka bertasbih untukmu!”
Juru masak hotel berbintang ambil cuti 3 pekan, layani dapur umum Merapi. Kutakjubi, “Harum aroma masakanmu sampai ke surga!”

Zuhud


Zuhud adalah salah satu akhlak utama seorang muslim. Terutama saat di hadapannya terbentang lebar kesempatan untuk meraih dunia dengan segala macam perbendaharaannnya. Apakah itu kekuasaan, harta, kedudukan, dan segala fasilitas lainnya. Karenanya, zuhud adalah karakteristik dasar yang membedakan antara seorang mukmin sejati dengan mukmin awam. Jika tidak memiliki keistimewaan dengan karakteristik ini, seorang mukmin tidak dapat dibedakan lagi dari manusia kebanyakan yang terkena fitnah dunia.
Apalagi seorang dai. Jika orang banyak mengatakan dia ”sama saja”, tentu nilai-nilai yang didakwahinya tidak akan membekas ke dalam hati orang-orang yang didakwahinya. Dakwahnya layu sebelum berkembang. Karena itu, setiap mukmin, terutama para dai, harus menjadikan zuhud sebagai perhiasan jati dirinya. Rasulullah saw. bersabda,”Zuhudlah terhadap apa yang ada di dunia, maka Allah akan mencintaimu. Dan zuhudlah terhadap apa yang ada di sisi manusia, maka manusia pun akan mencintaimu” (HR Ibnu Majah, tabrani, Ibnu Hibban dan Al-Hakim)

Kurban dan Pengorbanan




Ibadah kurban merupakan salah satu ibadah yang diwujudkan dalam bentuk pemotongan hewan. Menurut Alquran, ibadah ini merupakan warisan dari sejak zaman nabi Adam ada di bumi. Ketika itu, Habil dan Qabil diperintahkan oleh Allah untuk berkurban. Namun, secara khusus, Alquran menerangkan ibadah kurban seperti apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS.

Ibadah kurban merupakan ibadah yang universal karena semua nabi mengajarkan mengenai ibadah ini. Salah satu ciri khas dari ibadah kurban adalah pengorbanan seseorang untuk mengabdi kepada Allah. Adapun hal yang dikurbankan adalah segala apa pun yang dimilikinya, termasuk di dalamnya hewan peliharaan yang masih dicintai dan disayanginya.

Di sisi lain, ibadah kurban juga merupakan pelestarian sebuah pelajaran yang baik dari nabi Ibrahim yang mengurbankan putranya sendiri, Ismail. Meskipun begitu, Allah membuktikan bahwa bila seseorang telah berkurban, Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik. Dalam hal ini, selalu ada jaminan dari Allah bahwa orang yang berkurban tidak akan menjadi miskin.

Kasih Sayang di Balik Peringatan-Nya


Inna lillahi wa inna ilaihi raji’uun

Musibah terjadi lagi, dan itu artinya ada air mata, penderitaan dan korban nyawa serta harta benda. Manusia berduka, karena alam telah memporak porandakan alur kehidupan yang selama ini telah dijalani oleh manusia secara rutin dengan tenang. Setidaknya begitulah yang terjadi menurut pikiran sederhana dari manusia yang mendiami bumi Allah ini.

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[101]. (QS Al Baqarah 2 : 156)

[101]. Artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali. Kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.

Tuli Mengancam Kaum Muda


Menurut penelitian, ketulian menyerang orang makin dini. Penyebabnya adalah gaya hidup modern, seperti mendengarkan musik melalui earphone.

Angka 110 menunjukkan ukuran intensitas pendengaran atau audiogram. Untuk orang dengan pendengaran normal, audiogramnya terletak antara nol dan 20 desibel.. Di atas angka itu, artinya kondisi telinga sudah tidak beres.

Kebiasaan mendengarkan musik dengan alat yang langsung disumpalkan ke telinga (earphone) yang menjadi tren di kalangan anak muda masa kini membuat prihatin.

Menjadi Pribadi yang Baru




“Barang siapa memberikan suatu pertolongan dengan pertolongan yang baik niscaya dia akan memperoleh bagian (pahala) daripadanya, dan barang siapa memberi pertolongan yang jahat, niscaya dia memperoleh bagian (dosa) daripadanya. Dan Allah adalah Maha Kuasa atas segala bantuannya.”
(QS. An Nisaa’ : 85)

Tanpa terasa bulan Ramadhan telah meninggalkan kita. Bulan dimana dilipatgandakan pahala dari setiap amal kebajikan yang kita kerjakan. Para sahabat ketika datang bulan Ramadhan, mereka pada menangis dikarenakan bulan yang penuh dengan pengampunan telah tiba sehingga kesempatan untuk bertaubat atas kesalahan yang dikerjakannya. Demikian juga ketika Ramadhan telah pergi, mereka juga menangis karena bulan kasih sayang telah meninggalkannya. Dimana mereka takut kalau pada tahun berikutnya tidak bertemu dengan bulan Ramadhan lagi. Hiks … hiks … hiks …

waktu ..


Waktu
Datang terasa singkatnya, pergi terasa cepatnya
Dua bulan bukan waktu yang lama
Tiba-tiba Ramadhan sudah berakhir
Dan kita masih seperti ini

Analisis Tragedi Dibalik Futurnya Spiderman






Ini adalah analisis tragedi tentang pahlawan super. Pernahkah kalian mencoba menganalisis kasus yang dialami Peter Parker di Spiderman 2? Kok bisa-bisanya, pahlawan sekaliber spiderman sampai berpikir untuk mundur dari tugasnya sebagai pembasmi kejahatan? Faktor apa yang menyebabkan dirinya menjadi –yang dalam istilah para da’i dikenal sebagai futur? Berikut kami coba paparkan analisisnya dan dibandingkan dengan kondisi real para dai.
1. Tuntutan medan perjuangan yang semakin berat.
Ini alamiah, sebagai tuntutan skenario, semakin banyak episode yang dialami oleh superhero, maka musuh yang dihadapi harus semakin berat. Nah, dalam kasus superhero-superhero yang lain, hal ini tidak menjadikan mereka ‘futur’. Bahkan bila menengok contoh jagoan saiya di Dragon Ball, maka setiap mereka dalam kondisi yang hampir mencapai titik kematian, maka kemampuan mereka akan bertambah berlipat-lipat. Sehingga beratnya medan seharusnya tak menjadi alasan buat Peter Parker untuk mundur.
Para aktivis dakwah, sebagaimana para superhero juga tak sepantasnya mengeluh dengan kondisi medan tempur yang semakin berat. Ini adalah sesuatu yang natural dan sudah tuntutan sKenario. Tak pantas dipersoalkan.
2. Manajemen kerja yang buruk

Kisah Unta Mematahkan Rancangan Abu Jahal Untuk Membunuh Rasulullah Saw

 

Setelah berbagai usaha oleh kaum Quraisy untuk menghapuskan penyebaran agama Islam menemui kegagalan, maka Abu Jahal semakin benci terhadap Rasulullah saw. Kebencian Abu Jahal ini tidak ada bandingnya, malah melebihi kebencian Abu Lahab terhadap Rasulullah saw.
Melihat agama Islam semakin tersebar, Abu Jahal pun berkata kepada kaum Quraisy di dalam suatu perhimpunan,
"Hai kaumku! Janganlah sekali-kali membiarkan Muhammad menyebarkan ajaran barunya dengan sesuka hatinya.

met Lebaran


kami mengucapkan ...
selamat Idul Fitri 1431 H , mohon maaf lahir dan batin
"Taqoballahu minna wa minkum wakullu 'aam wa antum bikhair"
semoga kita semua menjadi alumni teladan Ramadhan . Amin ..

Catatan Akhir Ramadhan...


Ya Allah, betapa kami tak bisa berbuat lebih banyak di Ramadhan ini. Betapa kami hanya mampu untuk mereguk nikmat, mereguk senang, tanpa bisa sedikit pun berikan yang terbaik untukMu. Di bulan ini kami lebih banyak meminta ketimbang mengerjakan seruanMu. Ramadhan bagi sebagian dari kami, tak ubahnya sebuah pesta. Ramadhan bagi segolongan dari kami, sekadar ekstravaganza ibadah. Nyaris hanya secuil yang bisa kami maknai kemuliaannya.
Ya Allah, kami ingin mengadu kepadaMu. Meski kami malu karena selalu memalingkan wajah dari perintahMu.

sebuah muhasabah


Tuhanku,
Aku hanyalah sebutir pasir di gurun-MU yang luas
Aku hanyalah setetes embun di lautanMU yang meluap hingga ke seluruh samudra
Aku hanya sepotong rumput di padangMU yang memenuhi bumi
Aku hanya sebutir kerikil di gunung MU yang menjulang menyapa langit
Aku hanya seonggok bintang kecil yang reduo di samudra langit Mu yang tanpa batas

Perumpamaan air mendidih



Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang.
Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya i atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah.