Pemenang VS Pecundang


oleh Nur Aini Fatonah


Pemenang selalu menjadi bagian dari jawaban;
Pecundang selalu menjadi bagian dari masalah.

Pemenang selalu memiliki program;
Pecundang selalu memiliki alasan.

Pemenang selalu mengatakan, "Akan saya lakukan untuk Anda”;
Pecundang mengatakan, “Itu bukan tugas saya."

Pemenang melihat jawaban atas setiap permasalahan;
Pecundang melihat masalah dalam setiap jawaban.

Pemenang mengatakan, "Memang susah, tapi tetap ada kemungkinan" ;
Pecundang mengatakan, “Memang ada kemungkinan, tapi itu terlalu sulit."

Ketika seorang pemenang melakukan kesalahan, ia mengatakan, “Saya salah.”;
Ketika seorang pecundang melakukan kesalahan, ia mengatakan, “Bukan salah saya.”

Seorang pemenang membuat komitmen;
Seorang pecundang membuat janji.

Pemenang memiliki impian;
Pecundang memiliki rencana kotor.

Pemenang mengatakan, “Saya harus melakukan sesuatu";
Pecundang mengatakan, “Sesuatu harus dilakukan."

Pemenang adalah bagian dari team;
Pecundang terpisah dari team.

Pemenang melihat manfaatnya;
Pecundang melihat penderitaannya.

Pemenang melihat kemungkinan;
Pecundang melihat masalah.

Pemenang percaya pada prinsip menang-menang;
Pecundang percaya bahwa agar bisa menang, seseorang harus kalah.

Pemenang melihat potensi;
Pecundang melihat masa lalu.

Pemenang memilih apa yang mereka katakan;
Pecundang mengatakan apa yang mereka pilih.

Pemenang menggunakan argument yang kuat dengan kata-kata yang lembut;
Pecundang menggunakan argument yang lemah dengan kata-kata yang kuat.

Pemenang berpegang teguh pada nilai dan berkompromi terhadap hal-hal kecil;
Pecundang berpegang teguh pada hal-hal kecil dan berkompromi terhadap nilai.

Pemenang menuruti filosofi empati: "Jangan lakukan pada orang lain hal-hal yang tidak
kamu ingin mereka lakukan terhadap kamu";
Pecundang mengikuti filosofi, "Lakukan pada orang lain sebelum mereka melakukannya
padamu."

Pemenang membuat segala sesuatunya terjadi;
Pecundang membiarkan segala sesuatunya terjadi.

Hidup adalah soal pilihan. Kita mendapatkan apa yang kita pilih. Hidup kita hari ini adalah hasil dari pilihan yang kita buat kemarin. Dan hidup kita esok adalah hasil dari pilihan yang kita buat hari ini.
Sekarang, mari kita putuskan apa yang akan kita pilih:
Hadapi kenyataan, berubah dan meningkatkan kehidupan kita. Atau Habiskan waktu untuk menyalahkan dan mengeluh tentang segala hal ?

Dan kalau tersaji pilihan : Menjadi Pemenang atau Pecundang. Kita pilih yang mana?

Saya yakin bahwa kita semua akan memilih yang pertama, meskipun terkadang tidak segampang itu. Namun, kita tetap harus memilih apa yang ingin kita capai dalam hidup kita.

Kita harus memilih, menjadi seorang juara (victor) atau korban (victim), pemenang atau pecundang. Begitu kita mengambil keputusan, secara bertahap perubahan akan terjadi dalam hidup kita.

Sekarang, mari kita berjanji pada diri sendiri. Bila mendapati diri kita mulai mengeluh
dan menyalahkan situasi atau orang lain, ingat untuk menghardik diri sendiri, "STOP!"

Ambil napas yang dalam sejenak, analisa situasi, paparkan alternatif solusi yang kita
miliki, ambil keputusan dan mulailah melangkah menuju solusinya.

0 komentar:

Posting Komentar