Lima Urutan Amalan Utama Ramadhan


Ust Dr Amir Faishol
[Dosen Tafsir Qur'an dengan latar pendidikan Jurusan Tafsir Qur'an dari International Islamic University Islamabad (IIUI) Pakistan] menggambarkan 5 urutan amal yang Allah SWT jelaskan dalam Surah Al Baqarah : 183-187 dengan tujuan untuk menggapai level ketakwaan. Lima urutan amal ramadhan tersebut adalah :

1. Shaum Ramadhan
2. Tilawah Al Qur'an
3. Membaca Do'a
4. Makan Sahur
5. I'tikaf khususnya 10 hari terakhir Ramadhan

urutan amal ini menggambarkan tingkatan amalan yang harus dikerjakan selama bulan Ramadhan. Selama ini kaum muslimin hanya terfokus pada amalan shaum saja, sedangkan Ramadhan adalah bulan turunnya Al Qur'an. Sehingga membaca, mentadabburi, menghapalkan Al Qur'an harus dilakukan sebag
ai bukti nikmat Al Qur'an sebagai petunjuk kepada umat manusia.

Allah SWT sendiri menyatakan agar mensyukuri nikmat turunnya Al Qur'an pada bulan Ramadhan ini dengan menutup ayat Al Baqarah
: 185 dengan kalimat "wa la'allakum tasykurun" (agar kalian bersyukur) kepada nikmat agung ini. Para ulama salaf adalah bukti paling nyata dalam interaksi mereka kepada Al Qur'an. Imam Asy Syafi'i rahimahullah dalam kitab "Manaqib Syafi'i" mengkhatamkan Al Qur'an dalam bulan Ramadhan sebanyak 60 kali, begitu pula Imam Abu Hanifah rahimahullah mengkhatamkan Al Qur'an sebanyak 30 kali.

Setelah amalan shaum dan tilawah qur'an maka yang ketiga adalah berdo'a sebagai bentuk perwujudan manusia sebagai hamba Allah SWT yang dhoif dan sangat membutuhkan bantuan-Nya. Rasulullah SAW adalah hamba Allah yang selalu dalam setiap aktifitasnya tidak pernah terlepas dari membaca do'a mulai dari do'a bangun tidur, do'a masuk kamar mandi, do'a makan, do'a selesai makan dll. Jikalau kita tidak pernah berdoa menunjukkan sifat Al Kibr (sombong) menunjukkan kita tidak butuh kepada Allah Rabbul 'Izzati.

Makan sahur merupakan saat istimewa karena Allah SWT memberkahi bagi orang-orang yang makan sahur. Diutamakan untuk diakhirkan dan batas waktu akhirnya sampai datangnya fajar (adzan sholat subuh). Terakhir puncak ibadah ramadhan adalah I'tikaf di masjid. Rasulullah SAW senantiasa melakukan i'tikaf di 10 hari terakhir Ramadhan sampai beliau wafat, dan bahkan turut pula mengajak isteri-isteri beliau. Di 10 hari terakhir
Ramadhan, Allah SWT janjikan turunnya Malam Lailatul Qadr, yang apabila seorang hamba beribadah kepada Allah SWT pada malam itu akan mendapatkan pahala setara dengan ibadah 1000 bulan (83 tahun).

Apabila seluruh rangkaian amal ramadhan ini disempurnakan, maka Allah SWT memberikan jaminan mereka akan mendapatkan derajat ketakwaan sebagaimana penutup rangkaian ayat ini dengan kalimat "La'allahum
yattaqun" (agar mereka bertakwa). Ayat ini sekaligus sebagai jawaban dari bagian awal ayat mengenai kewajiban berpuasa agar kita bertakwa. Ternyata proses ketakwaan itu bisa diperoleh dengan melakukan amal-amal tersebut di atas.

dikutip dari http://pksboteng.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar